kumpuulanpuisi karya Ismail Marzuki Kamis, 24 Maret 2016. manfaat buah manggis. Demikianlah Puisi Pilihan Karya Taufik Ismail, semoga anda terhibur dan dapat mengambil hikmah. Banyak sejarah dan motivasi yang bisa ambil di dalamnya, teruntuk anda para generasi muda.
puisikarya Ismail marzuki berjudulTANAH TUMPAH DARAHKU,di bawakan oleh Dra.Kris Dwiningsih,dari Mts N 1 Purworejo, semoga bermanfaat👍
. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 0fE5aTUtamEW8e_OoLZJ4IC0rH2z15VhlMv4_DsxGWjeft-YOp_3-Q==
Home Geek Culture Lirik Lagu Indonesia Pusaka, Karya Ismail Marzuki Lagu wajib nasional, gambaran rasa cinta Tanah Air. "Indonesia Pusaka" merupakan salah satu lagu wajib nasional karya Ismail Marzuki. Lirik yang terkandung dalam lagu ini bukanlah sebatas kata-kata biasa, lebih dari itu mengandung makna betapa bangganya rakyat terhadap ini adalah lirik dan makna lagu "Indonesia Pusaka" karya Ismail Marzuki. Disimak, ya!1. Pencipta lagu "Indonesia Pusaka"dok. wikimedia/ Ismail MarzukiLagu "Indonesia Pusaka" diciptakan oleh Ismail Marzuki, seorang komponis lagu di zaman kemerdekaan Indonesia. Atas berbagai karya yang telah beliau wariskan, namanya kini diabadikan menjadi nama sebuah pusat seni, yaitu Taman Ismail Marzuki, yang berlokasi di Jakarta. Tidak hanya itu, pada tahun 2004, Pemerintah Indonesia juga mengapresiasi dedikasi Ismail Marzuki dengan mengangkatnya sebagai Pahlawan Nasional. Baca Juga Lirik Lagu Rayuan Pulau Kelapa Karya Ismail Marzuki2. Lirik lagu "Indonesia Pusaka" adalah lirik lagu "Indonesia Pusaka" karya Ismail Tanah Air betaPusaka abadi nan jayaIndonesia sejak dulu kalaTetap dipuja-puja bangsaDi sana tempat lahir betaDibuai dibesarkan bundaTempat berlindung di hari tuaTempat akhir menutup mataSungguh indah tanah air betaTiada bandingnya di duniaKarya indah Tuhan Maha KuasaBagi bangsa yang memujanyaIndonesia Ibu PertiwiKau kupuja, kau kukasihiTenagaku bahkan pun jiwakuKepadamu rela kuberi3. Makna lagu "Indonesia Pusaka"Lirik lagu "Indonesia Pusaka" menggambarkan rasa cinta terhadap Tanah Air yang sangat mendalam. Tiap baris liriknya menjelaskan betapa Indonesia merupakan negara yang indah untuk ditempati. Selain cinta Tanah Air, bait keempat lagu "Indonesia Pusaka" juga menyiratkan sikap yang rela membela Tanah Air, apapun itulah lirik lagu "Indonesia Pusaka" karya Ismail Marzuki. Sebagai rakyat yang menghargai karya bangsanya, lagu nasional yang satu ini sudah sepatutnya kita kenang, lestarikan, serta maknai dengan baik. Baca Juga Lirik Lagu Casablanca, Lagu Populer Asal Malaysia
Puisi Taufik Ismail TAUFIK ISMAIL,nama tersebut sudah tidak asing lagi bagi para pecinta puisi di tanah air. Goresan tinta yang ditorehkan begitu terkenal terutama yang menyiratkan tentang potret peristiwa sejarah. Namun demikian, secara pribadi aku tidak terlalu menyukai puisi-puisi jaman dulu, sajak yang ditulis terkesan seperti cerita. So, berikut ini beberapa puisi karya Taufik Ismail yang sudah aku pilih biarpun nggak semuanya. Maklum banyak banget karya-karyanya dalam Benteng, Buku tamu museum perjuangan, Prahara budaya, dan Sajak ladang jagung. DENGAN PUISI AKU Taufiq ismail Dengan puisi aku bernyanyi Sampai senja umurku nanti Dengan puisi aku bercinta Berbaur cakrawala Dengan puisi aku mengenang Keabadian Yang Akan Datang Dengan puisi aku menangis Jarum waktu bila kejam mengiris Dengan puisi aku mengutuk Napas jaman yang busuk Dengan puisi aku berdoa Perkenankanlah kiranya Sebuah Jaket Berlumur Darah Sebuah jaket berlumur darah Kami semua telah menatapmu Telah pergi duka yang agung Dalam kepedihan bertahun-tahun. Sebuah sungai membatasi kita Di bawah terik matahari Jakarta Antara kebebasan dan penindasan Berlapis senjata dan sangkur baja Akan mundurkah kita sekarang Seraya mengucapkan ’Selamat tinggal perjuangan’ Berikara setia kepada tirani Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?. Spanduk kumal itu, ya spanduk itu Kami semua telah menatapmu Dan di atas bangunan-bangunan Menunduk bendera setengah tiang. Pesan itu telah sampai kemana-mana Melalui kendaraan yang melintas Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan Teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa Prosesi jenazah ke pemakaman Mereka berkata Semuanya berkata Lanjutkan Perjuangan. Syair Orang Lapar Lapar menyerang desaku Kentang dipanggang kemarau Surat orang kampungku Kuguratkan kertas Risau Lapar lautan pidato Ranah dipanggang kemarau Ketika berduyun mengemis Kesinikan hatimu Kuiris Lapar di Gunungkidul Mayat dipanggang kemarau Berjajar masuk kubur Kauulang jua Kalau. Karangan Bunga Tiga anak kecil Dalam langkah malu-malu Datang ke salemba Sore itu. Ini dari kami bertiga Pita hitam pada karangan bunga Sebab kami ikut berduka Bagi kakak yang ditembak mati Siang tadi. Salemba Alma Mater, janganlah bersedih Bila arakan ini bergerak pelahan Menuju pemakaman Siang ini. Anakmu yang berani Telah tersungkur ke bumi Ketika melawan tirani. Memang Selalu Demikian, Hadi Setiap perjuangan selalu melahirkan Sejumlah pengkhianat dan para penjilat Jangan kau gusar, Hadi. Setiap perjuangan selalu menghadapkan kita Pada kaum yang bimbang menghadapi gelombang Jangan kau kecewa, Hadi. Setiap perjuangan yang akan menang Selalu mendatangkan pahlawan jadi-jadian Dan para jagoan kesiangan. Memang demikianlah halnya, Hadi. Nasehat-Nasehat Kecil Orang Tua Pada Anaknya Berangkat Dewasa Jika adalah yang harus kaulakukan Ialah menyampaikan kebenaran Jika adalah yang tidak bisa dijual-belikan Ialah ang bernama keyakinan Jika adalah yang harus kau tumbangkan Ialah segala pohon-pohon kezaliman Jika adalah orang yang harus kauagungkan Ialah hanya Rasul Tuhan Jika adalah kesempatan memilih mati Ialah syahid di jalan Ilahi. PUISI MALU AKU JADI ORANG INDONESIA Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga Ke Wisconsin aku dapat beasiswa Sembilan belas lima enam itulah tahunnya Aku gembira jadi anak revolusi Indonesia Negeriku baru enam tahun terhormat diakui dunia Terasa hebat merebut merdeka dari Belanda Sahabatku sekelas, Thomas Stone namanya, Whitefish Bay kampung asalnya Kagum dia pada revolusi Indonesia Dia mengarang tentang pertempuran Surabaya Jelas Bung Tomo sebagai tokoh utama Dan kecil-kecilan aku nara-sumbernyaDadaku busung jadi anak Indonesia Tom Stone akhirnya masuk West Point Academy Dan mendapat dari Rice University Dia sudah pensiun perwira tinggi dari Army Dulu dadaku tegap bila aku berdiri Mengapa sering benar aku merunduk kini Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak Hukum tak tegak, doyong berderak-derak Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, ebuh Tun Razak, Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza Berjalan aku di Dam, Champs Élysées dan Mesopotamia Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata Dan kubenamkan topi baret di kepala Malu aku jadi orang Indonesia Di negeriku, selingkuh birokrasi peringkatnya di dunia nomor satu, Di negeriku, sekongkol bisnis dan birokrasi berterang-terang curang susah dicari tandingan, Di negeriku anak lelaki anak perempuan, kemenakan, sepupu dan cucu dimanja kuasa ayah, paman dan kakek secara hancur-hancuran seujung kuku tak perlu malu, Di negeriku komisi pembelian alat-alat berat, alat-alat ringan, senjata, pesawat tempur, kapal selam, kedele, terigu dan peuyeum dipotong birokrasi lebih separuh masuk kantung jas safari, Di kedutaan besar anak presiden, anak menteri, anak jenderal, anak sekjen dan anak dirjen dilayani seperti presiden, menteri, jenderal, sekjen dan dirjen sejati, agar orangtua mereka bersenang hati, Di negeriku penghitungan suara pemilihan umum sangat-sangat-sangat-sangat-sangat jelas penipuan besar-besaran tanpa seujung rambut pun bersalah perasaan, Di negeriku khotbah, surat kabar, majalah, buku dan sandiwara yang opininya bersilang tak habis dan tak utus dilarang-larang, Di negeriku dibakar pasar pedagang jelata supaya berdiri pusat belanja modal raksasa, Di negeriku Udin dan Marsinah jadi syahid dan syahidah, ciumlah harum aroma mereka punya jenazah, sekarang saja sementara mereka kalah, kelak perencana dan pembunuh itu di dasar neraka oleh satpam akhirat akan diinjak dan dilunyah lumat-lumat, Di negeriku keputusan pengadilan secara agak rahasia dan tidak rahasia dapat ditawar dalam bentuk jual-beli, kabarnya dengan sepotong SK suatu hari akan masuk Bursa Efek Jakarta secara resmi, Di negeriku rasa aman tak ada karena dua puluh pungutan, lima belas ini-itu tekanan dan sepuluh macam ancaman, Di negeriku telepon banyak disadap, mata-mata kelebihan kerja, fotokopi gosip dan fitnah bertebar disebar-sebar, Di negeriku sepakbola sudah naik tingkat jadi pertunjukan teror penonton antarkotacuma karena sebagian sangat kecil bangsa kita tak pernah bersedia menerima skor pertandingan yang disetujui bersama,Di negeriku rupanya sudah diputuskan kita tak terlibat Piala Dunia demi keamanan antarbangsa, lagi pula Piala Dunia itu cuma urusan negara-negara kecil karena Cina, India, Rusia dan kita tak turut serta, sehingga cukuplah Indonesia jadi penonton lewat satelit saja, Di negeriku ada pembunuhan, penculikan dan penyiksaan rakyat terang-terangan di Aceh, Tanjung Priuk, Lampung, Haur Koneng, Nipah, Santa Cruz dan Irian, ada pula pembantahan terang-terangan yang merupakan dusta terang-terangan di bawah cahaya surya terang-terangan, dan matahari tidak pernah dipanggil ke pengadilan sebagai saksi terang-terangan, Di negeriku budi pekerti mulia di dalam kitab masih ada, tapi dalam kehidupan sehari-hari bagai jarum hilang menyelam di tumpukan jerami selepas menuai padi. Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak Hukum tak tegak, doyong berderak-derak Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak, Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza Berjalan aku di Dam, Champs Élysées dan Mesopotamia Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata Dan kubenamkan topi baret di kepala Malu aku jadi orang Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini Karya Taufik Ismail Tidak ada pilihan lain Kita harus Berjalan terus Karena berhenti atau mundur Berarti hancur Apakah akan kita jual keyakinan kita Dalam pengabdian tanpa harga Akan maukah kita duduk satu meja Dengan para pembunuh tahun yang lalu Dalam setiap kalimat yang berakhiran “Duli Tuanku ?” Tidak ada lagi pilihan lain Kita harus Berjalan terus Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan Dan seribu pengeras suara yang hampa suara Tidak ada lagi pilihan lain Kita harus Berjalan terus. 1966 Membaca Tanda-Tanda Kary Taufiq Ismail Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan meluncur lewat sela-sela jari kita Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas tapi kini kita mulai merindukannya Kita saksikan udara abu-abu warnanya Kita saksikan air danau yang semakin surut jadinya Burung-burung kecil tak lagi berkicau pagi hari Hutan kehilangan ranting Ranting kehilangan daun Daun kehilangan dahan Dahan kehilangan hutan Kita saksikan zat asam didesak asam arang dan karbon dioksid itu menggilas paru-paru Kita saksikan Gunung memompa abu Abu membawa batu Batu membawa lindu Lindu membawa longsor Longsor membawa air Air membawa banjir Banjir membawa air air mata Kita telah saksikan seribu tanda-tanda Bisakah kita membaca tanda-tanda? Allah Kami telah membaca gempa Kami telah disapu banjir Kami telah dihalau api dan hama Kami telah dihujani abu dan batu Allah Ampuni dosa-dosa kami Beri kami kearifan membaca Seribu tanda-tanda Karena ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan dan meluncur lewat sela-sela jari Karena ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas tapi kini kami mulai merindukannya. 1982 Puisi Kembalikan Indonesia Padaku Taufik Ismail Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga, Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat, sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian, Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam dengan bolayang bentuknya seperti telur angsa, Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam karena seratus juta penduduknya, Kembalikan Indonesia padaku Hari depan Indonesia adalah satu juta orang main pingpong siang malam dengan bola telur angsa di bawah sinar lampu 15 wat, Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang pelan-pelan tenggelam lantaran berat bebannya kemudian angsa-angsa berenang-renang di atasnya, Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga, dan di dalam mulut itu ada bola-bola lampu 15 wat, sebagian putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian, Hari depan Indonesia adalah angsa-angsa putih yang berenang-renang sambil main pingpong di atas pulau Jawa yang tenggelam dan membawa seratus juta bola lampu 15 wat ke dasar lautan, Kembalikan Indonesia padaku Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa, Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam karena seratus juta penduduknya, Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat, sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian, Kembalikan Indonesia padaku Paris, 1971 Demikianlah Puisi Pilihan Karya Taufik Ismail, semoga anda terhibur dan dapat mengambil hikmah. Banyak sejarah dan motivasi yang bisa ambil di dalamnya, teruntuk anda para generasi muda.
Jakarta Ismail Marzuki merupakan salah satu komponis besar Indonesia yang menghasilkan karya-karya yang luar biasa. Lagu ciptaan Ismail Marzuki yang paling menyita perhatian adalah Rayuan Pulau Kelapa dengan lirik yang sederhana dan irama yang memanjakan telinga. Karya-karya komponis ini sarat makna dengan kecintaannya pada bangsa Indonesia. Mulai dari keindahan dan ragam budaya yang bangsa Indonesia miliki. Nama Beliau sekarang dijadikan sebagai pusat seni di Jakarta yaitu Taman Ismail Marzuki. Tak hanya dikenal ketika pertama diciptakan, hingga saat ini pun banyak karya dari Ismail Marzuki yang masih dinyanyikan oleh musisi Indonesia. Berikut 10 lagu ciptaan Ismail Marzuki yang masih dinyanyikan hingga kini. 1. Gugur Bunga - Oldtimers 2. Rayuan Pulau Kelapa - Dion Agungs 3. Dr and The Professor ft. Gita Wirjawan & Mia Tandjung - Juwita Malam 4. Indonesia Pustaka - CHINATOLOGY Feat. Putu Sutha, Larry Rainald, Dj Dimas Adista 5. Lavenia - Melati Tapal Batas 6. Sabda Alam - bonita & the hus BAND 7. Rindu Lukisan - Tio Pakusadewo 8. Halo Halo Bandung - Cokelat 9. O Sarinah - Waldjinah 10. Sepasang Mata Bola - Sheila On 7 Baca juga Meski Terkendala waktu, Tribute to Ismail Marzuki Tetap Jalan
Jakarta - Kompleks Taman Ismail Marzuki TIM yang berada di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, resmi dibuka untuk umum. Sejak kemarin, generasi muda mulai memadati berbagai area yang ada di kompleks mulai menyaksikan penampilan grup musik yang membawakan lagu di atap Gedung Parkir Taman Ismail Marzuki TIM Ssejak kemarin sore. Area tersebut terdapat tempat duduk dengan rerumputan yang berfungsi sebagai ruang terbuka menonton penampilan grup musik, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, juga meluncurkan Jakarta Street Experience JSE Board di depan kompleks TIM. Bagi siapapun yang ingin jalan-jalan di sekitar wilayah Ibu Kota, bisa melihat informasi di papan tersebut. JSE Board merupakan karya seni instalasi interaktif yang menggabungkan unsur edukasi, informasi, seni, dan teknologi pintar agar mendorong publik untuk mengeksplorasi kota dengan berjalan peresmian, Gubernur Anies menggelar dialog bersama para pelaku seni. Dalam perbincangan tersebut, Pemprov DKI Jakarta berjanji mengalokasikan dana sebesar Rp 28 miliar untuk kegiatan seni dan budaya di TIM."Subsidi dana ini akan diberikan sampai akhir tahun 2022. TIM akan dibiayai oleh pemerintah dan tidak dikenakan biaya untuk menggunakan, dialokasikan Rp 28 miliar sampai akhir tahun ini," ungkap Gubernur Anies seperti dikutip dari menyebut saat ini TIM yang baru saja selesai direvitalisasi dan dibuka untuk publik. Selama berkegiatan di TIM, para seniman tak akan dikenai biaya."Pemerintah DKI Jakarta berkomitmen untuk membiayai aktivitas seni budaya di Jakarta di TIM ini, sehingga para seniman bisa memikirkan karya seninya adapun negara hadir dalam memberikan subsidi untuk pembiayaannya," juga menerangkan nantinya ada 6 orang dewan penasehat yang akan menyeleksi karya-karya yang tampil di TIM. Mereka berasal dari Dewan Kesenian Jakarta sebagai tim DKI Jakarta Anies Baswedan membacakan puisi "Rakyat adalah Sumber Kedaulatan" karya WS Rendra dalam pagelaran perdana di Graha Bhakti Budaya, Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat 23/9/2022. Pertunjukkan perdana tersebut menandai diresmikannya Graha Bhakti Budaya pascarevitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki TIM. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU Foto ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso"Kita berharap, dengan pengenalan ini masyarakat akan lebih tahu tentang apa saja yang sudah dilakukan, revitalisasi di tempat ini. Memang pembangunannya relatif komprehensif. Jadi wajah TIM hari ini secara fisik nampak sangat berbeda dengan sebelumnya," revitalisasi kompleks TIM menghabiskan waktu selama 3 tahun lamanya dan anggaran sebesar Rp 1,4 triliun. Revitalisasi ini sempat menuai pro dan kontra dari kalangan Ismail Marzuki yang didirikan pada 1968, kini tidak lagi hanya berfungsi sebagai pusat kesenian dan kebudayaan di ibu kota, tapi juga dialokasikan untuk tempat berkumpul masyarakat dari berbagai kalangan dan hanya taman publik saja yang menjadi ruang bagi publik umum. Ada juga Perpustakaan di Gedung Panjang kompleks TIM yang dipuji arsitekturnya dan ramah bagi anak. Selain itu, ada galeri seni Annex, Galeri Emiria Soenassa sampai Graha Bhakti Budaya sebagai ruang bagi para seniman. Simak Video "Pemprov DKI Jamin Revitalisasi TIM Tak Membuat Seniman Tergusur" [GambasVideo 20detik] tia/dar
Daftar isi1. Gugur Bunga2. Indonesia Pusaka3. Halo, Halo Bandung4. Rayuan Pulau Kelapa5. Sepasang Mata Bola6. Melati di Tapal Batas7. O Sarinah8. Sabda Alam9. Selendang Sutra10. Juwita MalamIsmail Marzuki merupakan salah satu komponis besar kebanggaan Indonesia. Ismail Marzuki merupakan putra berdarah Betawi kelahiran Batavia, 11 Mei 1914. Ibunda Ismail meninggal dunia tiga bulan setelah melahirkan dirinya. Nama Marzuki diambil dari nama sang ayah. Ismail memiliki ketertarikan tinggi pada dunia musik, sehingga pada tahun 1931 ketika berusia 17 tahun, Ismail menciptakan sebuah lagu dalam bahasa Marzuki terkenal aktif dalam dunia orchestra bahkan ketika masa penjajahan Jepang. Salah satu karyanya yang paling terkenal bahkan dijadikan lagu penutup pada akhir siaran stasiun TVRI pada masa pemerintahan orde usia 44 tahun, tepatnya di kediamannya di Kawasan Tanah Abang Jakarta Pusat, Ismail tutup usia dikarenakan penyakit paru-paru yang ia derita. Namun karya-karyanya tidak akan pernah lekang oleh waktu. Ismail Marzuki dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 2004. Berikut dibahas mengenai beberapa karya Ismail Gugur BungaLagu ini diberi judul Gugur Bunga di Taman Bakti, namun khalayak luas lebih mengenalnya dengan Gugur Bunga. Lagu ini merupakan ciptakan Ismali Marzuki pada tahun 1945. Lagu ini didedikasikan kepada para tantara Indonesia yang gugur pada masa revolusi nasional ini menceritakan mengenai kematian prajurit dan perasaan sedih yang menyayat hati. Lagu ini memiliki makna duka yang mendalam. Penyair menuangkan kesedihan, kepiluan dan rasa berat hati ditinggalkan oleh pahlawan yang gagah berani membela bangsa dan selain perasaan sedih, lagu ini juga menyiratkan kebanggaan penyair pada pahlawan. Gugurnya pahlawan ini tidak sia-sia karena beliau telah memunaikan kewajiban dan menepati janji membela tanah air. Kini lagu ini sering digunakan untuk mengiringi tindak protes dan prosesi Indonesia PusakaLagu Indonesia Pusaka merupakan lagu kebanggaan Indonesia yang terdiri dari 2 bait. Lagu ini bertemakan kekaguman sang penyair kepada negerinya. Penyair menggambarkan seberapa besar penyair memuja negaranya yaitu lagu ini penyair mendeskripsikan bahwa Indonesia adalah tempat kelahirannya, tempatnya bernaung, tempat berlindung bahkan tempat dimana ia ingin menghabiskan sisa waktu hidupnya. Bagi penyair, ia bahkan akan rela menyerahkan jiwa dan raganya untuk Indonesia. Lagu ini biasanya dinyanyikan dalam perayaan Kemerdekaan Halo, Halo BandungLagu Halo Halo Bandung merupakan lagu yang sangat sarat akan makna perjuangan bahkan di tahun dimana Indonesia telah memproklamirkan kemerdekannya. Lagu ini diilhami dari peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi 23 Maret itu, Ismail dan sang istri mengungsi ke Bandung untuk menghindari pendudukan penjajah, namun pihak Inggris memberikan ultimatum agar pejuang Indonesia meninggalkan Bandung. Sebelum meninggalkan Bandung, para pejuang sengaja membakar gedung dan bangunan di penjuru wilayah ini mengingatkan pada semangat juang para pahlawan di kota Bandung kala itu. Lagu ini kini menjadi salah satu lagu nasional Rayuan Pulau KelapaLagu ini merupakan lagu yang mengisahkan keindahan Indonesia, mulai dari kepulauan, pantai hingga floranya. Pada masanya lagu ini direkam oleh Gorden Tobing dan menjadi sangat populer di Uni Soviet pada tahun 1950an. Lagu ini bahkan diaransemen dan dibawakan dalam bahasa Rusia oleh Maya lagu ini membuatnya dijadikan lagu penutup acara televisi, bahkan hingga tahun 2014. Stasiun televisi yang pernah menjadikan lagu ini sebagai lagu penutup adalah stasiun TVRI, Indosiar, Trans7 dan Rajawali Sepasang Mata BolaSepasang Mata Bola ialah lagu yang diciptakan oleh Ismail Marzuki bersama dengan rekannya Suto Iskandar pada tahun 1946. Lagu ini merupakan lagu perjuangan yang mengilustrasikan peristiwa perpindahan seorang pejuang dari Jakarta menuju Yogyakarta dengan menggunakan kereta Melati di Tapal BatasSama seperti lagu Sepasang Mata Bola, lagu Melati di Tapas Batas juga hasil karya Ismail Marzuki dan Suto Iskandar. Lagu ini dibuat dengan tujuan untuk memengaruhi para gadis pada jaman itu untuk mundur dari garis depan. Meskipun sudah menyatakan kemerdekaan, perang tetap bergejolak dimana-mana. Hal ini membuat para pemudi turut serta memegang tidak adanya keterampilan perang membuat para pemudi ini gugur karena menjadi sasaran penyerangan. Hal ini membuat seorang Komandan Resimen Cikampek bernama Moeffreni Moe’min meminta bantuan Ismail untuk membuatkan lagu yang dapat memengaruhi pada pemudi untuk menyumbangkan tenaganya pada bidang lain seperti bantuan medis dan O SarinahLagu ini merupakan lagu ciptaan pertama Ismail Marzuki ketika usianya menginjak 17 tahun pada tahun 1931. Lagu ini merupakan lagu berbahasa Belanda yang mengisahkan kehidupan warga yang sederhana pada masa itu. Lagu ini merupakan lagu yang dekat dengan kehidupan seorang gadis yang pada lagu ini bernama Sabda AlamSabda Alam merupakan lagu yang diciptakan Ismail Marzuki pada tahun 1956. Lagu ini merupakan salah satu lagu karya Ismail yang paling terkenal. Lagu ini bahkan dinyanyikan ulang dalam beberapa versi. Lagu ini mengisahkan tentang seorang pria dan wanita yang saling melengkapi. Bahkan hingga generasi ini. Lagu Sabda Alam masih diperdengarkan dengan lirik yang paling terkenal “Wanita dijajah pria”.9. Selendang SutraSelendang Sutra merupakan salah satu lagu bertemakan romansa. Dalam lagu ini diceritakan seorang prajurit yang menerima selendang sutra dari orang yang dikasihinya. Selendang ini kemudian dibawa bersamanya bahkan hingga ke medan peperangan. Ketika prajurit mengalami luka di tubuhnya yaitu di lengannya, selendang yang awalnya hanya berupa kain kini menjadi sangat berarti karena dapat digunakan untuk membalut luka sang Juwita MalamSatu lagi lagu bertemakan romansa yang mengisahkan cinta pandangan pertama penyair. Dalam lagu ini dikisahkan penyair bertemu seorang gadis yang menarik perhatiannya, tidak tahu namanya penyair menamainya Juwita malam. Kereta tujuan Jatinegara itu segera tiba di tujuannya, sehingga perpisahan pun tak dapat dielakkan. Penyair berharap untuk dapat mengetahui nama sang pujaan hati agar dapat bertemu lagi dilain hari.
puisi karya ismail marzuki